SUARAMANADO, Jakarta : Sebagai program Government to People yang diinisiasi Pemerintah dengan memanfaatkan teknologi digital end-to-end, Program Kartu Prakerja telah terbukti mampu meningkatkan kompetensi, keterampilan, produktivitas, dan daya saing peserta dengan mendorong aspek pendidikan, kebekerjaan, serta memantik kewirausahaan.
Sejak diluncurkan hingga tahun 2022, Program Kartu Prakerja telah memberikan manfaat kepada lebih dari 16,4 juta peserta di seluruh wilayah di Indonesia. Para peserta didominasi oleh kaum perempuan yang mencapai sebanyak 51%, sementara itu 3% lainnya merupakan penyandang disabilitas. Lebih lanjut, Program Kartu Prakerja juga telah mampu mendorong kebekerjaan dan kepemilikan usaha kecil bagi sepertiga dari jumlah penerima tersebut.
“Prakerja merupakan eksperimen kelembagaan yang berhasil menginspirasi program dan kementerian lain, karena program ini tidak hanya efektif dalam memberikan hasil yang baik, tetapi juga dengan biaya yang efisien,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menyampaikan keynote speech secara virtual dalam acara pendukung Sidang ke-61 Komisi Pembangunan Sosial Perserikatan Bangsa-Bangsa (UN CSocD-61 PBB) berupa webinar publik yang bertajuk Bringing 16.4 Million People Closer to Full and Productive Employment and Decent Work Using Digital Technology yang digelar di New York, Amerika Serikat, Jumat (10/02).
Penggunaan teknologi digital dalam pelaksanaan Program Kartu Prakerja dinilai mampu memberikan kualitas yang setara dan kemudahan dalam melakukan pelatihan bagi seluruh peserta termasuk perempuan dan penyandang disabilitas. Selain itu, Pemerintah juga berupaya mengurangi ketimpangan serta memberikan akses yang sama untuk skilling, reskilling, dan upskilling dengan menggunakan Program Kartu Prakerja.
Direktur UNESCO Institute for Lifelong Learning David Atchoarena saat membuka acara tersebut mengungkapkan bahwa Program Kartu Prakerja telah mendapatkan pengakuan internasional atas keberhasilan memanfaatkan teknologi digital dan menjadi game changer atau membawa perubahan besar dalam upaya meningkatkan pembelajaran bagi orang dewasa di luar pendidikan formal.
Mengakhiri sambutan, Menko Airlangga turut mengajak seluruh stakeholders untuk berkomitmen dan berkolaborasi dalam mendorong penyediaan akses pendidikan yang optimal dan setara bagi seluruh masyarakat.
“Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan UNESCO Institute for Lifelong Learning dan UN Women menyelenggarakan acara ini untuk membuka diskusi, berbagi pengalaman dan pembelajaran. Saya berharap dapat dilakukan diskusi yang bermanfaat serta menarik,” pungkas Menko Airlangga.
Sumber : ekon.go.id