SUARAMANADO, Jakarta : Permasalahan rangka eSAF Honda masih ramai diperbincangkan. Selain konsumen, rangka patah dan berkarat skutik Honda juga dikeluhkan bengkel motor restorasi. Salah satunya diceritakan oleh Mahrus, dari Mahrus Motor Restorasi, Sunter. Menurut pemilik bengkel yang menerima restorasi sepeda motor ini, sebelum ramai dibicarakan di media sosial, dirinya sudah memperbaiki dan memperkuat beberapa rangka skutik Honda.
“Awalnya ada yang dateng satu orang. Saya penasaran melihat masalah ini sebelum ramai di medsos. Di bengkel saya, yang patah sekitar tujuh sampai delapan motor, itu eSAF semua. Kebanyakan patah,” ucap Mahrus yang dihubungi Oto.com, Jumat (25/8).
Menurut Mahrus, rangka kebanggaan Honda ini memang terhitung kurang kuat. Selain karena bahannya tipis, sistem (desainnya) kurang kuat, sehingga ada yang mengalami rangka patah. Bahkan bengkelnya kebanyakan menerima keluh kesah konsumen pengguna BeAT. Selain patah ada juga berkeluh soal karat. Unit yang datang pun ada yang terhitung baru, produksi 2023 dan baru digunakan tiga bulan.
Berdasarkan pengamatan Mahrus, letak karat yang dikeluhkan memang di bagian las-lasan. Terutama sambungan di area dek kaki bagian depan. Dirinya yang gemar memposting kegiatan bengkelnya di media sosial mendapat banyak penjelasan dari netizen terkait timbulnya karat tersebut.
“Ada yang menjelaskan memang akan ada karatan di tempat las-lasan, tapi pertanyaannya ini rangka baru. Apa dari pihak Honda kurang tebal melakukan pengecatan atau bagaimana. Kasus yang masuk ke saya, patah pas bagian las-lasan yang ketekuk. Bahan kerangka eSAF ini saya nilai memang kurang kokoh, seperti cetakan. Beda dengan rangka model lawas,” ucap Mahrus.
“Ada yang menjelaskan memang akan ada karatan di tempat las-lasan, tapi pertanyaannya ini rangka baru. Apa dari pihak Honda kurang tebal melakukan pengecatan atau bagaimana. Kasus yang masuk ke saya, patah pas bagian las-lasan yang ketekuk. Bahan kerangka eSAF ini saya nilai memang kurang kokoh, seperti cetakan. Beda dengan rangka model lawas,” ucap Mahrus.
Namun Mahrus punya pendapat lain. Menurutnya bahan yang digunakan Honda memang mudah berkarat. Selain itu kualitas besinya patut dipertanyakan. Dan soal silikat, Mahrus menyarankan pihak Honda melihat langsung di lapangan.
“Seperti seng, murah, banyak digunakan di mobil sekarang. Jadi besi seng dicetak dijadikan kotak dan digabung dengan las tembak. Beda sama rangka jaman dulu, utuh bulat. Sekarang hanya pelat,” ucap Mahrus.
“Soal silikat, banyak yang komentar di media sosial, kenyataannya memang tidak seperti yang dibicarakan pabrikan, itu memang karat. Ada yang dari dalam, tidak bisa keluar airnya. Jadi berhenti di tengah,” tambah Mahrus.
Mahrus menilai besi berkarat adalah hal yang lumrah. Namun kembali soal kualitas besi yang digunakan. Biasanya akan lebih lama bahkan tahunan untuk bisa timbul karat.
Mahrus mengungkapkan, ramainya masalah rangka ini membuat bengkelnya diserbu konsumen Honda. Kebanyakan ingin memperkuat rangka sepeda motornya karena khawatir bermasalah di kemudian hari.
“Itu rangka yang dipakai di Beat, kalau dikiloin paling harganya Rp2.000 per kilo. Jadi bagaimana bebas dari karat, kembali kualitas besinya,” ucap Mahrus.
Sebelumnya, foto dan video rangka Honda mengalami masalah ramai dibicarakan di media sosial. Rangka eSAF yang digunakan pada produk Genio, Beat, Vario, dan Scoopy ini memiliki masalah laten dan berlangsung cukup lama.
Pihak PT Astra Honda Motor (AHM) telah menjelaskan bahwa rangka yang terlihat berkarat pada motor baru merupakan silikat, senyawa yang digunakan dalam proses pengelasan. Namun pernyataan AHM ini tidak memuaskan dan terkesan lari dari permasalahan utama, yakni rangka patah dan mudah keropos karena karat.
Rangka eSAF sendiri adalah teknologi rangka Honda yang dibuat dengan menghubungkan bagian depan motor dengan tempat duduk pengendara. Rangka eSAF digunakan dengan metode press, pelat baja ditekan dengan alat press dan disatukan dengan teknik las menggunakan laser. Keunggulan rangka ini antara lain bobotnya yang ringan dimana bentuknya hanya terdiri dari rangka utama, dan tambahan dua tulang bagian belakang (sub frame).
Rangka eSAF digunakan pada beberapa model. Sebut saja Genio sejak 2019, Beat sejak 2020, Beat Street sejak 2020, Scoopy sejak 2020 dan terakhir Vario 160 sejak 2022.
Sumber : oto.com