SUARAMANADO, Jakarta : Dalam kunjungannya ke Indonesia, Menteri Pertanian Brasil Carlos Fávaro melakukan pertemuan dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa (31/10). Pertemuan yang berlangsung penuh keakraban tersebut bertujuan untuk mengembangkan peluang kerja sama yang berkelanjutan pada sektor pertanian dan peternakan, serta penelitian, guna mencapai ketahanan pangan di kedua negara.
Mengawali pembicaraan, Menteri Fávaro menyampaikan komitmen Pemerintah Brasil untuk membangun sektor pertanian yang berkelanjutan dengan tetap memusatkan pada target pengurangan emisi karbon, serta membangun relasi kepada mitra dagang Brasil di Asia.
“Brasil telah berhasil keluar dari negara importir menjadi negara eksportir untuk sektor pertanian, dan kami membuka diri untuk membantu Indonesia dalam transfer teknologi dalam peningkatan kualitas dan produksi pertanian,” ungkap Menteri Fávaro.
Menteri Fávaro juga berharap adanya kelancaran perdagangan antara pelaku usaha Indonesia dan Brasil pada sektor perdagangan dan peternakan dengan tetap menjaga kualitas, kebersihan, dan harga yang bersaing dengan kompetitor lainnya.
“Indonesia juga berkomitmen untuk pencapaian target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 melalui percepatan transisi energi,” ujar Menko Airlangga menanggapi.
“Kami juga mengundang Brasil untuk bekerja sama dalam bentuk transfer teknologi maupun investasi pada industri hilir gula dan bioetanol,” lanjut Menko Airlangga.
Menteri Fávaro menyambut baik tawaran tersebut dan menambahkan bahwa Brasil merupakan penghasil etanol dari tebu selama 20 tahun terakhir.
Berbicara mengenai dampak El Niño terhadap ketahanan pangan, Menko Airlangga juga menyampaikan beberapa strategi ketahanan pangan, seperti pengembangan food estate di beberapa lokasi di Indonesia.
“Saat ini Indonesia tengah membangun food estates baru di beberapa lokasi di Indonesia. Kami mengundang Brasil untuk berinvestasi pada pengembangan food estates komoditas tebu dan jagung,” tutur Menko Airlangga.
Selain itu, kebutuhan jagung untuk bahan pakan ternak di Indonesia masih tinggi sehingga Brasil berpotensi untuk menjadi pemasok jagung di Indonesia. Sebagai salah satu produsen jagung dunia, pasokan jagung Brasil diharapkan dapat menurunkan harga pakan ternak di Indonesia, yang akan berdampak pada stabilnya harga komoditas pangan lain seperti telur dan ayam.
Sebagai penutup, Menteri Fávaro berharap Indonesia dapat mendukung dan menyukseskan rangkaian kegiatan G20 yang bertepatan dengan Keketuaan Brasil pada Presidensi G20 tahun depan.
Pertemuan tersebut turut dihadiri oleh Duta Besar Brasil untuk Indonesia dan beberapa jajaran petinggi di Kementerian Pertanian dan Kementerian Luar Negeri Brasil. Sementara Menko Airlangga didampingi oleh Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso, Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Dida Gardera, Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Wahyu Utomo, Staf Ahli Bidang Konektivitas, Pengembangan Jasa, dan SDA Musdhalifah Machmud, serta Staf Khusus Menko Perekonomian Bidang Penguatan Kerja Sama Ekonomi Internasional Rizal Affandi Lukman.
Sumber : ekon.go.id