SUARAMANADO, Jakarta : Amerika Serikat memperingatkan bahwa Rusia bisa menggunakan senjata biologis dalam invasi mereka di Ukraina yang masih terus berlangsung sejak dimulai dua pekan lalu.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Ned Price, mendeteksi kemungkinan ini setelah Rusia mengembuskan isu bahwa Negeri Paman Sam mendukung penggunaan senjata biologis di Ukraina.
Menurut Price, Rusia sengaja menyebar isu tersebut agar bisa dijadikan alasan untuk mereka menggunakan senjata biologis di Ukraina.
“Kremlin sengaja menyebar kebohongan bahwa AS dan Ukraina melakukan aktivitas senjata kimia dan biologis di Ukraina. Rusia membuat kabar bohong agar dapat membenarkan tindakan mengerikan di Ukraina,” ujar Price, seperti dilansir AFP.
Juru bicara Gedung Putih, Jen Psaki, juga mengamini kemungkinan ini, terutama setelah melihat sejumlah pejabat China turut menggaungkan teori konspirasi tersebut.
“Setelah Rusia membuat klaim-klaim palsu, kita harus waspada terhadap kemungkinan Rusia menggunakan senjata kimia atau biologis di Ukraina, atau menciptakan operasi bendera palsu menggunakan [senjata] itu,” tutur Psaki.
Bendera palsu merupakan operasi saat satu pihak membuat serangan palsu yang seolah-olah dilakukan kubu lain. Ketika situasi panas, mereka memiliki dalih untuk menyerang pihak lawan.
Kekhawatiran ini merebak setelah Kementerian Luar Negeri Rusia mengklaim menemukan bukti bahwa Ukraina menghapus jejak program program senjata biologis militer. Mereka menuding program itu dibiayai AS.
Price mengatakan bahwa “disinformasi Rusia ini sangat tak masuk akal.” Ia malah balik menuding bahwa Negara Beruang Merah lah yang “punya rekam jejak menuding Barat atas kejahatan yang dipersiapkan oleh Rusia sendiri.”
Ketika isu ini mulai berkembang, AS langsung bekerja sama dengan Ukraina untuk melakukan berbagai cara agar pasukan Rusia tak menguasai materi riset biologis di negara tersebut.
Sumber : cnnindonesia.com