SUARAMANADO, Jakarta : Dunia saat ini sedang dihadapkan pada tantangan global berupa perubahan iklim atau climate change. Kepala Badan dan Litbang Kemenag Suyitno menggarisbawahi pentingnya penguatan kesadaran para pelajar dalam ikut merawat lingkungan.
Pesan ini disampaikan Suyitno saat membuka Webinar Internasional bertajuk: “Sharing Experience Implementation of Project Based Learning”, di Jakarta, Jumat (8/9/2023). Giat ini diselenggarakan Pusdiklat Teknis Tenaga Pendidikan dan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat bekerja sama dengan Inovasi.
Inovasi adalah program kemitraan antara pemerintah Australia dan Indonesia, yang meliputi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Kementerian Agama (Kemenag) dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), serta mitra-mitra di tingkat daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Utara, dan Jawa Timur.
Menurut Suyitno, warga dunia, termasuk Indonesia, saat ini ikut merasakan dampak perubahan iklim, mulai dari polusi, pemanasan global, efek rumah kaca, dan lainnya.
“Sejak dini para pelajar perlu dibiasakan turut serta mengambil peran dalam konteks menjaga lingkungan. Sekecil apa pun yang dilakukan para pelajar bisa berkontribusi dalam membangun sebuah lingkungan,” ungkap Suyitno.
Dalam konteks madrasah, climate change dapat dilihat dari perspektif fikih, tepatnya Fikih Lingkungan. Agama tidak hanya mengajarkan hal-hal yang bersifat kemanusiaan, tetapi keseimbangan manusia dengan alam.
“Sejak awal peserta didik kita sudah harus dibiasakan mengenai pentingnya mereka punya kesadaran bersama tentang kelestarian lingkungan, sekecil apa pun yang bisa dilakukan. Pada gilirannya ini akan berdampak global. Dan, salah satunya adalah menjaga alam dengan cara bagaimana lingkungan kita bisa terbangun dengan baik,” kata Guru Besar UIN Raden Fatah Palembang ini.
Dalam konteks beragama, sejak awal anak didik harus sudah dikenalkan betapa bahayanya kalau ada segelintir orang di negeri ini yang intoleran. Hal ini, menurut Kaban, sangat berbahaya ketika kita ingin membangun keharmonisan di antara kita.
Sumber : kemenag.go.id