SUARAMANADO SOLO—Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyempatkan diri mengunjungi Kota Solo sebelum Bulan Ramadhan, Kamis (24/3/2022). Airlangga menggelar ziarah ke makam keluarga besarnya di Pasarean Nayu, Astana Oetara, Mangkunegaran, Solo.
Ritual ziarah ini dilakukan sebelum memasuki Bulan Ramadhan. Dalam tradisi Jawa, khususnya Jawa Tengah, ritual yang tak luput digelar sebelum memasuki bulan suci Ramadhan adalah membersihkan makam leluhur. Tradisi ini disebut Sadranan, atau Nyadran.
“Tidak setiap hari, inikah bertepatan dengan Nyadran kalau di Solo dan sekitarnya. Ziarah, mendoakan, atau membersihkan makam, sekaligus mengingat leluhur kita,” tutur Airlangga, Jumat (25/3).
Ketua Umum Partai Golkar ini tak mengizinkan banyak rombongan ikut ke makam leluhurnya. “Kan biar tidak ramai-ramai saja, saya juga butuh khusyuk ziarahnya,” ujarnya.
“Pesan saya, yang penting, kita sebagai generasi saat ini tidak lupa bahwa kita punya leluhur, mereka yang sudah berjuang di zamannya. Kita kirim doa terus untuk para leluhur kita,” tambahnya.
Selain di Makam Astana Oetara, Airlangga juga memiliki keluarga besar yang dimakamkan di kompleks makam Kiai Ageng Gribig di Klaten. Airlangga diketahui masih memiliki darah keturunan dari Kiai besar yang menyebarkan Islam di wilayah Jatinom, Klaten. Tahun lalu, Airlangga dua kali ziarah ke Makam Kiai Ageng Gribig di Jatinom.
Diwawancara terpisah, juru kunci makam Astana Oetara RM Hariyanto menyampaikan leluhur dari Airlangga memang dimakamkan di Astana Oetara.
“Kakeknya Pak Airlangga itu kan dulunya jaksa di Mangkunegaran saat zamannya Mangkunegara VI. Kemudian beliau dimakamkan di Astana Oetara ini,” kata Hariyanto.
Setelah ziarah di Astana Oetara, Airlangga meresmikan Sentra Wedangan Demang Toenthoer di kawasan Balekambang, Solo.
Sentra Wedangan ini merupakan pusat kuliner wedangan atau Hik yang berada di kawasan pasar burung di Balekambang.
Airlangga ditemani Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka selama kunjungan kerja di Solo. Putra Sulung Presiden Joko Widodo itu mendampingi sejak kedatangan Airlangga di Solo hingga meresmikan Sentra Wedangan Demang Toenthoer.