SUARAMANADO, Tokyo : Transisi energi merupakan salah satu kebijakan Pemerintah Indonesia yang juga menjadi prioritas Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo. Selain kerja sama energi, Indonesia dan Jepang juga melakukan kerja sama antarlembaga/institusi di bidang kesehatan dan transformasi digital. Hal tersebut disampaikan Duta Besar RI Tokyo Heri Akhmadi, Minggu (3/7), saat menerima kunjungan kerja PT Pertamina di kediamannya.
KBRI Tokyo mendukung berbagai inisiatif kolaborasi untuk meningkatkan kapasitas generasi muda yang akan mengelola energi kebaruan ini. “Pertamina (juga) harus mampu berperan memimpin transisi industri energi Indonesia ke dalam target bauran energi dan pengurangan emisi dalam memastikan keberlanjutan. Namun, butuh pendidikan dan pelatihan bagi para sumber daya manusia yang akan mengelolanya,” tutur Dubes Heri di hadapan rombongan kunker yang dipimpin Direktur Utama PT Pertamina, Nicke Widyawati.
Nicke menuturkan, Pertamina memerlukan pengembangan dan transfer teknologi serta peningkatan pengetahuan dalam kerja sama riset. “Kami juga sangat menginginkan peningkatan kemampuan sumber daya manusia melalui kerja sama pendidikan. Maka, Pertamina memerlukan dukungan KBRI Tokyo untuk merintis akses terhadap kerja sama pendidikan, penelitian, kapasitas sumber daya manusia, guna mengamankan transisi energi di Indonesia,” ungkap Nicke.
Selain itu, Nicke juga mengemukakan rencana-rencana Pertamina di masa depan, termasuk upaya membuka akses terhadap ketersediaan konsep keuangan hijau (green finance) yang juga membutuhkan kolaborasi banyak pihak, termasuk KBRI Tokyo.
Dalam hal penurunan emisi karbon dan pengembangan energi terbarukan berbasis biomassa, Dirut Nicke menyatakan bahwa Pertamina telah menandatangani nota kesepahaman dengan Perum Perhutani dalam kerangka kerja sama nature-based solution.
Merespons hal tersebut, Dubes Heri sepakat bahwa peran gas dalam transisi energi di Indonesia sangat penting. “Dalam proses menuju minimalisasi emisi karbon dan transisi energi dari energi berbasis fosil menjadi energi baru dan terbarukan, sembari menunggu terbangunnya infrastruktur, maka sumber energi gas memiliki peran sangat penting di Indonesia. Bahkan batubara pun masih tetap dapat dijadikan sumber energi dalam 30 tahun ke depan,” terang Dubes Heri.
Terkait dukungan kerja sama riset dan pendidikan, Atase Pendidikan dan Kebudayaan RI di Tokyo, Yusli Wardiatno, menjelaskan bahwa KBRI Tokyo tengah menjembatani kerja sama tersebut antara Universitas Pertamina dengan Kyushu University.
“Kyushu University sudah sangat maju dalam pengembangan hidrogen sebagai sumber energi. Universitas Pertamina sudah dipertemukan dalam sebuah pertemuan daring dan diharapkan dalam waktu dekat akan disepakati perjanjian kerja sama akademik dan penelitian antara Universitas Pertamina dan Kyushu University,” terang Yusli saat merespons permintaan Dirut Pertamina.
Dalam kesempatan ini, Dubes Heri juga memaparkan peta jalan transisi energi di Indonesia dari tahun 2020 hingga 2060. Peta jalan transisi energi tersebut disiapkan oleh tim Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional (I4) yang dipimpin oleh Dosen Tokyo University, Muhammad Aziz, untuk KBRI Tokyo.
Berkenaan dengan kerja sama Pertamina dengan Perhutani, Atase Kehutanan Muhammad Zahrul Muttaqin menyarankan agar kerja sama tersebut diarahkan untuk mengembangkan hutan tanaman energi untuk menghasilkan bahan bakar nabati.
Di akhir diskusi, Dubes Heri menyarankan agar Pertamina mengusulkan proposal pada LPDP untuk menyediakan beasiswa khusus untuk penyiapan sumberdaya manusia yang memahami pengembangan teknologi dalam pemanfaatan hidrogen dan ammonia sebagai sumber energi di Indonesia. Penting kata Heri, pengembangan teknologi tersebut di Indonesia berikut penyiapan sumber daya manusianya.
Mengamini pernyataan sebelumnya, Dosen Tokyo University, Muhammad Aziz berharap semoga sumber daya manusia Indonesia semakin terbangun bersamaan dengan kolaborasi antarnegara di bidang energi.
Turut mendampingi Dubes RI dalam penerimaan antara lain: Ketua Dharma Wanita Persatuan Republik Indonesia di Tokyo, Nuning Heri Akhmadi; Koordinator Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya, Meinarti Fauzie; Koordinator Fungsi Ekonomi Rima Cempaka; Atase Kehutanan Muhammad Zahrul Muttaqin; serta beberapa pejabat dari Koordinator Fungsi Pensosobud dan Koordinator Fungsi Ekonomi.
Sumber : kemendikbud.go.id