SUARAMANADO – Isu ketahanan ekonomi lokal seringkali menjadi tantangan global, namun Mahasiswa Universitas Trinita mengubah tantangan ini menjadi peluang.
Melalui inovasi inovatif dalam Mata Kuliah Kewirausahaan, puluhan mahasiswa bertindak sebagai katalisator pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) masyarakat sekitar, membuktikan teori akademis dapat beresonansi kuat dengan praktik lapangan.
Di bawah bimbingan dosen pengampu, Rexy Andalangi Maatuil, SE, MM, proyek kolaboratif ini bukan sekadar tugas perkuliahan, melainkan sebuah eksperimen sosial-ekonomi yang fokus pada agregasi nilai dan diseminasi digital.
Para mahasiswa menerapkan prinsip-prinsip kewirausahaan modern untuk mengatasi hambatan klasik UMKM, yaitu keterbatasan jangkauan pasar dan kapabilitas branding.
“Kami melihat adanya gap antara produk lokal berkualitas dengan visibilitasnya di ranah digital,” jelas Rexy Andalangi Maatuil.
“Mahasiswa kami fokus untuk menerapkan konsep ‘Digital Echo system Support’, di mana mereka merancang strategi Omni channel promosi untuk UMKM. Ini adalah upaya untuk menciptakan efek multiplikator di sektor riil,” imbuhnya.
Rexy memaparkan bentuk dukungan yang dilakukan siswa dalam menganalisis kewirausahaan yang dikomparasikan ke dalam Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Kata dia, semuanya melibatkan serangkaian strategi intervensi yaitu:
• Audit Digital : Melakukan analisis benchmarking terhadap keberadaan UMKM digital yang didukung.
• Kreasi Konten Bernilai Tinggi: Memproduksi materi promosi yang estetis dan informatif, mulai dari fotografi produk hingga video storytelling yang menekankan narasi di balik produk.
• Aktivasi Media Sosial: Mengoptimalkan platform digital untuk mencapai target audiens yang lebih luas, menggunakan teknik Search Engine Optimization (SEO) dan engagement yang terukur.
• Riset Aplikatif UMKM (Poin Baru): Mahasiswa melakukan studi kasus mikro terhadap kinerja dan hambatan operasional UMKM yang didampingi. Data dan temuan ini diolah menjadi bahan penguatan akademik yang relevan, sekaligus menghasilkan rekomendasi strategi bagi pelaku UMKM.
Proses ini memastikan adanya dua arah: memperkaya khazanah keilmuan kampus dan memberikan solusi praktis terkini bagi dunia usaha.
Secara ilmiah, kolaborasi ini dapat dilihat sebagai studi kasus dalam “Pemasaran Sosial Berbasis Komunitas (CBSM)”.
Mahasiswa tidak hanya mempromosikan, tetapi juga mengembangkan kapasitas adaptif pada pelaku UMKM untuk menghadapi dinamika pasar yang kian volatil.
Aksi nyata ini menurut Rexy, merupakan strategi respons terhadap isu ketahanan ekonomi lokal, di mana Perguruan Tinggi (Universitas Trinita) berfungsi sebagai pemangku kepentingan utama dalam komunitas pembangunan.
“Hasilnya diharapkan dapat menunjukkan korelasi positif antara intervensi akademis-digital dengan peningkatan throughput penjualan dan persepsi nilai produk lokal di mata konsumen,” katanya.
Rexy menyatakan, proyek ini menjadi model ideal bagaimana institusi pendidikan dapat merespon dengan cepat isu-isu ekonomi lokal.
“Ini adalah bukti bahwa semangat kewirausahaan mahasiswa Universitas Trinita sedang bertransformasi menjadi kekuatan yang nyata dan terukur bagi masyarakat sekitar,” tutupnya.












