SUARAMANADO, Jeddah: Pemerintah Indonesia terus mendorong diplomasi ekonomi melalui berbagai kerja sama di sejumlah forum ekonomi global dan organisasi internasional. Dalam rangka menindaklanjuti komitmen Indonesia pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 dan penguatan kerja sama ekonomi Indonesia, dilakukan pertemuan bilateral dengan Sherpa Islamic Development Bank (IsDB) untuk G20 Dr. Issa Faye Dr. Issa Faye yang juga menjabat Director General for Global Practices and Partnerships IsDB di Kantor Pusat IsDB di Jeddah, Arab Saudi pada 27 November 2025.
Pertemuan membahas peluang kerja sama pembiayaan, dukungan teknis, dan penguatan ekonomi Indonesia. Delegasi Indonesia dipimpin oleh Sesmenko Perekonomian, Susiwijono Moegiarso, didampingi oleh Staf Ahli Bidang Pengembangan Produktivitas dan Daya Saing Ekonomi Evita Manthovani dan Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Multilateral selaku Co Sous-Sherpa G20 Indonesia Ferry Ardiyanto. Sedangkan Issa Faye didampingi oleh Director and Resident Representative of IsDB Regional Hub Jakarta Amer Bukvic dan Lead Strategic Coordinator Financial Strategy, Product Development, and Policy Implementation IsDB Houssem Eddine Bedoui.
KTT G20 yang dilaksanakan pada 22-23 November 2025 di Johannesburg, Afrika Selatan berhasil mengadopsi G20 South Africa Summit: Leaders’ Declaration. KTT ini menandai berakhirnya putaran pertama pelaksanaan G20. Deklarasi berhasil menyepakati sejumlah isu, antara lain dukungan bagi negara berkembang, pengurangan risiko bencana, transisi energi berkeadilan, mineral kritis, arsitektur keuangan internasional, keuangan global, dan penguatan multilateralisme. Dalam pertemuan dengan Sherpa IsDB untuk G20 Issa Faye, Sesmenko Perekonomian menjelaskan mengenai hasil KTT G20 Johannesburg 2025 termasuk Leaders’ Declaration. “Deklarasi menegaskan dukungan G20 pada negara berkembang, khususnya Afrika, dengan fokus pada tantangan utama: Pengurangan Risiko Bencana, Pendanaan Transisi Energi, Mineral Kritis, Utang Negara Berkembang, Reformasi Tata Kelola Keuangan Internasional, Pertumbuhan Ekonomi Inklusif, Ketahanan Pangan, Artificial Intelligence, Kemitraan untuk Afrika, Keuangan, Perdagangan yang Adil dan Terbuka, dan Penguatan Multilateralisme,” tutur Sesmenko Susiwijono. Deklarasi juga mengkaji 20 tahun berdirinya G20 (G20@20) dan mendorong G20 agar lebih fokus mengatasi isu-isu yang menjadi concerns dunia.
Dalam kaitannya dengan IsDB, Sesmenko Perekonomian menekankan perlunya mengoptimalkan dukungan dan kerja sama pada sektor-sektor strategis di Indonesia seperti transisi energi yang adil dan terjangkau, penguatan ketahanan pangan, hilirisasi mineral kritis, pengurangan risiko bencana, dan percepatan transformasi digital. Juga perlunya mendorong ada proyek strategis di Indonesia, khususnya yang terkait dengan sektor ekonomi dan keuangan syariah, yang pembiayaannya didukung sepenuhnya oleh pihak IsDB.
Sherpa IsDB untuk G20 mengapresiasi kerja sama yang telah terjalin dengan baik antara Pemerintah Indonesia dan IsDB, dan menyatakan keinginan untuk berkolaborasi lebih erat di sektor-sektor yang menjadi prioritas IsDB, misalnya pembiayaan syariah, pembiayaan inovatif berkelanjutan, serta pembiayaan di sektor infrastruktur dan kesehatan.
Sumber: ekon.go.id












