SUARAMANADO, Kupang: Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan Kemenko PMK, Prof. Dr. dr. Sukadiono, M.M didampingi oleh Asisten Deputi Peningkatan Gizi dan Pencegahan Stunting Kemenko PMK, Jelsi Natalia Marampa melaksanakan Kunjungan Kerja ke pelayanan Posyandu Kasih Sayang, Kelurahan Tuak Daun Merah, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur pada Jumat, (17/10/2025).
Kegiatan ini bertujuan untuk meninjau secara langsung pelaksanaan makan bergizi gratis di posyandu dalam upaya pencegahan stunting pada ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.
Prevalensi Stunting di Kota Kupang berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2024 sebesar 26,9% dan untuk Provinsi Nusa Tenggara Timur sebesar 37% yang secara nasional merupakan provinsi kedua tertinggi angka prevalensi Stunting.
Pada kunjungan tersebut, Deputi Koordinasi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan mengharapkan agar pemerintah daerah untuk meningkatkan dan mengoptimalkan cakupan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan balita serta ibu hamil di posyandu sebagai upaya pencegahan stunting baru dengan meningkatkan pelibatan pemangku kepentingan lainnya.
Meningkatkan edukasi gizi dan pendampingan keluarga berisiko stunting dan balita bermasalah gizi, ibu hamil KEK oleh Tim Pendamping Keluarga serta dengan memberikan intervensi Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berbahan pangan lokal.
Meningkatkan edukasi pada remaja putri dan calon pengantin untuk mempsrsiapkan masa pernikahan dan kehamilan yang sehat.
Tetap mendukung upaya peningkatan kapasitas tenaga kesehatan dan kader khususnya terkait penimbangan dan pengukuran balita serta edukasi dan kampanye.
Untuk mengoptimalkan integrasi program MBG, maka diharapkan pemerintah daerah berkoordinasi terkait data sasaran ibu hamil, ibu menyusui dan balita.
Selanjutnya, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan menekankan bahwa upaya percepatan penurunan stunting tidak hanya menjadi tanggung jawab sektor kesehatan semata, tetapi membutuhkan keterlibatan lintas sektor, mulai dari pendidikan, pemberdayaan perempuan, hingga pembangunan desa.
Sukadiono lebih lanjut mengatakan bahwa, kelompok sasaran utama yang perlu menjadi perhatian mencakup remaja putri, calon pengantin, ibu hamil, dan balita usia 0–2 tahun. Edukasi gizi yang berkelanjutan pada kelompok ini menjadi kunci dalam mencegah terjadinya stunting baru dan memperkuat kualitas sumber daya manusia di masa depan.
Posyandu Kasih Sayang yang dikunjungi merupakan Posyandu Integrasi Layanan Primer (ILP) yang mampu memberikan layanan kesehatan komprehensif bagi seluruh siklus kehidupan, mulai dari remaja, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, hingga balita dan telah melaksanakan Program Makan Bergizi Gratis sejak 8 Oktober 2025 dengan sasaran ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.
Program ini mendapat sambutan positif dari masyarakat karena dinilai membantu pemenuhan kebutuhan gizi keluarga berisiko stunting.
Program makan bergizi gratis yang bertujuan untuk meningkatkan status gizi masyarakat, khususnya ibu hamil, ibu menyusui, dan balita, guna mencegah stunting dan gizi buruk, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Berdasarkan data Badan Gizi Nasional, proporsi untuk sasaran ibu hamil, ibu menyusui, dan balita sebesar 10% dari total sasaran peserta didik di setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Turut hadir dalam kegiatan ini Asisten Deputi Peningkatan Gizi dan Pencegahan Stunting, Kemenko PMK, Jelsi Natalia Marampa, Sekretaris Daerah Kota Kupang, Jeffry Edward Pelt, SH, Ketua TP PKK Kota Kupang, dr. Widya Cahya, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTT, drg. Iien Adriany, M.Kes, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi NTT, Dr. Faisal Fahmi, SKM, M.Kes, serta para kepala dinas terkait di tingkat kota dan pemangku kepentingan lain.
Sumber: kemenkopmk.go.id

 
							










