Dr. Alain Beyah Pimpin RSUD Walanda Maramis Jadi Kebanggaan Minahasa Utara

Minahasa Utara – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Walanda Maramis terus mengukuhkan posisinya sebagai pusat pelayanan kesehatan utama di Kabupaten Minahasa Utara. Di bawah kepemimpinan Direktur dr. Alain Beyah, rumah sakit ini tidak hanya berfokus pada penyediaan layanan medis dasar, tetapi juga secara aktif mengembangkan spesialisasi unggulan, memperluas aksesibilitas bagi seluruh lapisan masyarakat, serta menunjukkan komitmen yang kuat terhadap peningkatan kesehatan masyarakat secara keseluruhan.

Dalam wawancara eksklusif, dr. Alain Beyah memaparkan berbagai layanan unggulan yang menjadi ciri khas RSUD Walanda Maramis. “Salah satu kebanggaan kami adalah kehadiran Dokter Gigi Spesialis Bedah Mulut berstatus ASN. Saat ini, hanya ada dua dokter dengan spesialisasi ini di seluruh Sulawesi Utara, dan kami memiliki salah satunya,” ungkapnya. Layanan ini menjadi krusial mengingat tingginya kebutuhan masyarakat akan penanganan masalah bedah mulut yang kompleks.

Selain itu, Poli Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi di RSUD Walanda Maramis mencatat angka kunjungan pasien yang sangat signifikan, mencapai rata-rata 500 hingga 600 pasien setiap bulannya. Angka ini tidak hanya mencerminkan tingkat kepercayaan dan kepuasan pasien yang tinggi terhadap layanan yang diberikan, tetapi juga menginspirasi pasien untuk mengadakan ibadah Natal khusus sebagai bentuk ucapan syukur. “Ini adalah bukti nyata bahwa pelayanan kami memberikan dampak positif yang mendalam bagi pasien,” kata dr. Beyah.

RSUD Walanda Maramis juga memiliki layanan Hiperbarik, yang saat ini hanya tersedia di empat fasilitas kesehatan di Sulawesi Utara. Layanan ini menjadi daya tarik tersendiri, terutama dalam mendukung sektor pariwisata laut di Likupang dan sekitarnya. Terapi hiperbarik sangat bermanfaat bagi penyelam yang mengalami dekompresi, serta untuk pengobatan luka yang sulit sembuh dan kondisi medis lainnya.

Tidak hanya itu, RSUD Walanda Maramis juga memiliki layanan Paru yang didukung oleh dokter spesialis berstatus ASN. Layanan ini sangat penting dalam mendukung program prioritas penanganan Tuberkulosis (TBC) yang dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia. “Kami berkomitmen untuk berperan aktif dalam upaya nasional untuk menekan angka kejadian TBC di Minahasa Utara,” tegas dr. Beyah.

Menyadari pentingnya aksesibilitas pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakat, terutama yang berada di daerah terpencil, RSUD Walanda Maramis menjalin kerja sama erat dengan Puskesmas dan Dinas Kesehatan setempat. “Kerja sama ini sangat krusial untuk memastikan alur rujukan berjalan lancar dan pasien dari wilayah terpencil tetap mendapatkan penanganan medis yang mereka butuhkan,” jelas dr. Beyah. Dengan sistem rujukan yang efektif, pasien dari daerah terpencil dapat segera dirujuk ke RSUD Walanda Maramis jika memerlukan penanganan yang lebih intensif.

Kualitas tenaga medis dan perawat menjadi prioritas utama di RSUD Walanda Maramis. Manajemen rumah sakit memastikan bahwa seluruh staf medis memiliki dokumen yang sah, seperti Surat Tanda Registrasi (STR) dan Surat Izin Praktik (SIP). “Selain itu, kami secara berkelanjutan mengadakan pelatihan, baik in-house maupun eksternal, untuk memastikan bahwa keterampilan dan pengetahuan tenaga medis kami selalu relevan dengan perkembangan teknologi dan standar pelayanan kesehatan terkini,” tambah dr. Beyah. Investasi dalam pengembangan sumber daya manusia ini menjadi kunci untuk memberikan pelayanan yang berkualitas dan profesional kepada pasien.

Menatap masa depan, RSUD Walanda Maramis memiliki sejumlah rencana pengembangan dan inovasi yang ambisius. “Kami berencana untuk menghadirkan layanan Hemodialisis untuk menunjang program prioritas penanganan penyakit katastropik seperti gagal ginjal,” ungkap dr. Beyah. Layanan ini akan sangat membantu pasien gagal ginjal di Minahasa Utara yang selama ini harus dirujuk ke rumah sakit di luar daerah.

Selain itu, RSUD Walanda Maramis terus mengembangkan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) dengan menambahkan fitur-fitur baru yang bertujuan untuk mempercepat layanan dan mengurangi waktu tunggu pasien. “Dengan SIMRS yang terintegrasi, seluruh proses pelayanan, mulai dari pendaftaran hingga pembayaran, dapat dilakukan secara efisien dan transparan,” jelas dr. Beyah.

Kontribusi terhadap program kesehatan masyarakat di Minahasa Utara juga menjadi fokus utama RSUD Walanda Maramis. “Kami memiliki tim Promosi Kesehatan (Promkes) yang aktif setiap hari mempublikasikan layanan dan capaian rumah sakit, serta melakukan edukasi kesehatan kepada masyarakat,” jelas dr. Beyah. Tim Promkes secara rutin mengadakan kegiatan penyuluhan kesehatan di berbagai komunitas, sekolah, dan tempat kerja.

Selain itu, RSUD Walanda Maramis juga terus memperkuat kolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten dan pihak swasta untuk memperluas jangkauan program-program kesehatan dan meningkatkan kesadaran serta kesehatan warga sekitar. “Kami percaya bahwa dengan kerja sama yang solid, kita dapat mencapai tujuan bersama, yaitu mewujudkan masyarakat Minahasa Utara yang lebih sehat dan sejahtera,” pungkas dr. Alain Beyah.

Dengan berbagai inovasi layanan, komitmen terhadap kualitas, dan peran aktif dalam kesehatan komunitas, RSUD Walanda Maramis di bawah kepemimpinan dr. Alain Beyah bertekad untuk terus menjadi garda terdepan dalam mewujudkan masyarakat Minahasa Utara yang lebih sehat dan sejahtera.

(Vence)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *