Sosial  

Menko PMK Jenguk Santri Selamat, 3 Hari Tertimbun Reruntuhan Musholla Ponpes Al Khoziny

SUARAMANADO, Sidoarjo: Sesudah meninjau lokasi runtuhnya musholla Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno pada Kamis (2/10/2025) melanjutkan kunjungan dengan menjenguk para santri yang berhasil selamat dari reruntuhan.

Di RSUD Notopuro Sidoarjo, Menko PMK menjenguk empat santri yang berhasil dievakuasi sehari sebelumnya. Mereka selamat setelah tiga hari tertimbun reruntuhan bangunan, dengan berbagai kondisi luka, dari ringan hingga membutuhkan perawatan intensif.

“Alhamdulillah tadi malam sudah dilakukan evakuasi, dan ada lima orang yang selamat. Hari ini saya membesuk empat orang yang selamat. Ada yang hanya luka ringan, juga ada yang perlu perawatan lebih serius. Semuanya sudah dirawat sebaik-baiknya di RSUD dan dengan dukungan Kemenkes” ujar Menko PMK.

Menko PMK tampak memberi semangat dan dorongan moral kepada para santri. “Tetap semangat ya, Nak. Sehat-sehat,”ujarnya penuh kehangatan. Ia juga meneguhkan hati keluarga mereka agar tetap tabah dan bersyukur karena anak-anak masih diberi keselamatan.

Selain dukungan moral, Menko PMK turut menyerahkan bantuan uang dan bantuan dari Kementerian Sosial. Turut hadir dalam kesempatan tersebut Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, perwakilan Kemensos dan Kemenkes, serta jajaran RSUD Notopuro.

Menko PMK Pratikno menyampaikan, pemerintah pusat terus membantu Pemda dalam upaya pencarian dan penyelamatan, Ia menjelaskan bahwa proses evakuasi berjalan melalui tahapan panjang dan penuh kehati-hatian.

Menko PMK menjelaskan, setelah tiga hari upaya pencarian dan penyelamatan dilakukan secara manual, keluarga korban bersama tim SAR akhirnya menyepakati penggunaan alat berat untuk mempercepat proses evakuasi. Sebelumnya, Basarnas telah memaksimalkan berbagai peralatan untuk mendeteksi tanda-tanda kehidupan, mulai dari suara, gerakan, hingga suhu tubuh.

“Setelah tiga kali konfirmasi tidak ada tanda-tanda korban masih hidup. Kesepakatan bersama, keluarga menyetujui penggunaan alat berat untuk mempercepat evakuasi,” terangnya.

Sumber: kemenkopmk.go.id

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *