SUARAMANADO, Jakarta: Menteri Ekonomi Kreatif (Menteri Ekraf) Teuku Riefky Harsya mengapresiasi Galeri Riset dan Inovasi Teknologi (GRIT) yang terletak di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya. GRIT merupakan galeri pameran permanen yang menampilkan berbagai produk hasil riset dan inovasi dari dosen dan mahasiswa ITS, termasuk prototipe operasional, maket, dan virtual reality.
“Ekonomi kreatif harus dimulai dari daerah, dan ini adalah bagian dari visi Presiden yang tertuang dalam Asta Cita untuk menciptakan lapangan kerja berkualitas melalui industri kreatif,” kata Menteri Ekraf Teuku Riefky saat mengunjungi GRIT di ITS Surabaya pada Senin, 4 Agustus 2025.
Galeri ini tidak hanya berfungsi sebagai ruang pameran, tetapi juga sebagai sumber inspirasi dan wadah pembelajaran bagi para pelajar di Indonesia. Menteri Ekraf Teuku Riefky pun sempat melihat hasil karya kreatif dari berbagai sektor ekonomi kreatif (ekraf), mulai dari industri gim, penerbitan, arsitektur, hingga seni rupa.
Menteri Ekraf Teuku Riefky mengungkapkan keyakinannya bahwa ekonomi kreatif merupakan mesin baru yang dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional. Menteri Ekraf Teuku Riefky juga menegaskan bahwa industri kreatif lebih dari sekadar penciptaan lapangan kerja.
“Industri kreatif harus mampu menciptakan lapangan kerja yang berkualitas, yang memberikan nilai tambah dan berkelanjutan. Kami akan bekerja sama dengan ITS untuk mengkurasi dan mengakselerasi karya-karya inovatif yang siap untuk dikomersialisasi,” tambah Menteri Ekraf Teuku Riefky.
Selain itu Menteri Ekraf Teuku Riefky berharap produk-produk inovatif yang sudah melalui tahap inkubasi dapat dipromosikan, diperkuat, dan dipasarkan, tidak hanya di pasar nasional, tetapi juga global. Menteri Ekraf Teuku Riefky juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dunia usaha, dan lembaga keuangan melalui pendekatan hexahelix.
“Banyak pelaku kreatif yang memiliki potensi besar, tetapi tidak memiliki aset fisik untuk dijadikan jaminan. Inilah tantangan yang harus diatasi, dan kami siap mendukung mereka melalui pendanaan kreatif, promosi, serta perluasan jaringan,” jelas Menteri Ekraf Teuku Riefky yang juga berkomitmen membantu produk-produk kreatif agar menjadi bagian dari industri kreatif yang mandiri dan berkelanjutan.
Rektor ITS Bambang Pramujati menyambut baik inisiatif Menteri Ekraf dalam mendukung riset dan inovasi di perguruan tinggi. Bambang juga menambahkan bahwa ITS terus berupaya memperkuat kemitraan dengan industri dan pemerintah untuk menciptakan ekosistem inovasi yang produktif
“Di ITS, kami memiliki 8 fakultas, salah satunya Fakultas Desain Kreatif dan Bisnis Digital yang berfokus pada riset dan inovasi. Kami sedang memperluas fasilitas dan peralatan untuk mendukung pengembangan prototipe industri,” ujar Bambang.
“Kami berharap kolaborasi ini dapat menghasilkan produk yang berkualitas, yang tidak hanya memberikan manfaat bagi dunia industri, tetapi juga masyarakat luas,” imbuhnya.
Kunjungan ini turut dihadiri oleh para Wakil Rektor dan pejabat struktural ITS serta Deputi Bidang Pengembangan Strategis Ekonomi Kreatif Cecep Rukendi dan Staf Ahli Bidang Riset, Pendidikan, dan Hubungan Kelembagaan Dian Permanasari. Menteri Ekraf Teuku Riefky menegaskan bahwa untuk mewujudkan pembangunan yang merata dan kemerdekaan yang semakin nyata, ekonomi kreatif harus dimulai dari daerah, dengan memberikan dukungan penuh terhadap inovasi yang muncul dari perguruan tinggi dan komunitas lokal.
Sumber: ekraf.go.id