SUARAMANADO, Surakarta: Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menegaskan bahwa disiplin adalah fondasi utama untuk meraih kesuksesan. Pesan tersebut ia sampaikan di hadapan para siswa Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 17 Surakarta yang berlokasi di Sentra Terpadu Prof. Soeharso Surakarta, Minggu (20/7/2025).
Dalam kesempatan itu, Gus Ipul menyoroti pentingnya disiplin sebagai karakter dasar yang harus dimiliki siswa, terlebih karena mereka berasal dari latar belakang sosial dan kebiasaan yang sangat beragam.
“Ciri-ciri orang sukses, pertama harus disiplin. Kalau sudah disiplin, mendengarkan arahan kepala sekolah, guru, instruktur, wali asrama dan wali asuh. Insya Allah adik-adik sekalian menjadi orang yang sukses,” ujar Gus Ipul.
Ia menjelaskan, sebelum masuk Sekolah Rakyat, banyak siswa memiliki kebiasaan tidak teratur, seperti begadang, pola tidur dan makan yang acak, yang harus dibenahi agar siap menjalani pola hidup yang lebih tertib.
“Di sekolah ini semuanya harus tertib pada ketentuan. Ketika masuk asrama dan tempat tidur harus taat pada tata tertib di asrama. Pada saat ibadah harus tertib di tempat ibadah. Semuanya ada tata tertibnya,” tegasnya.
Karena Sekolah Rakyat menerapkan sistem asrama, Gus Ipul meminta dukungan dari jajaran TNI-Polri untuk membantu pembentukan karakter disiplin para siswa. Menurutnya, pola hidup teratur di lingkungan asrama merupakan latihan nyata untuk melatih tanggung jawab dan kedisiplinan secara kolektif.
“Disiplin ini penting karena sekolah berasrama, bangunnya harus sama-sama, makannya harus bareng-bareng,” tambahnya.
Lebih jauh, Gus Ipul mengajak para siswa, tenaga pendidik, dan masyarakat untuk bersyukur atas hadirnya Sekolah Rakyat, yang digagas Presiden Prabowo Subianto untuk memperluas akses pendidikan gratis dan berkualitas bagi keluarga miskin dan miskin ekstrem.
“Patut disyukuri karena Bapak Presiden ingin membuka akses pendidikan kepada keluarga yang belum beruntung, keluarga prasejahtera, keluarga yang belum terbawa dalam proses pembangunan,” ucapnya.
Ia menekankan bahwa Sekolah Rakyat adalah representasi nyata dari komitmen negara untuk menghadirkan keadilan pendidikan bagi seluruh anak Indonesia.
Dalam suasana hangat, Gus Ipul juga berdialog langsung dengan para siswa. Salah satunya adalah Ramadhan Putra Setyawan (15), siswa asal Jebres, Surakarta, yang bercita-cita menjadi petugas pemadam kebakaran. Ramadhan yang tinggal bersama empat anggota keluarganya, termasuk ayah yang bekerja sebagai kuli bangunan, mengaku senang tinggal di asrama SRMA.
“Tempatnya nyaman, teman-temannya banyak, makanannya enak. Makan tiga kali, enggak pernah telat,” tuturnya.
Mendengar hal itu, Gus Ipul menyemangati Ramadhan, “Kalau mau disiplin, mau belajar, bagus.”
Dialog juga berlangsung dengan Syifa Pradista (15), siswi asal Banjarsari, Surakarta. Saat diminta menyampaikan pesan untuk orang tua, Syifa tak kuasa menahan haru.
“Mau bilang terima kasih, bisa sekolah sampai seperti ini dengan semangat bapak ibu yang sangat besar,” ujarnya sambil menitikkan air mata.
Dalam kunjungan tersebut, Gus Ipul juga meninjau sarana dan prasarana SRMA 17 Surakarta yang dihuni 200 siswa, terdiri dari 113 laki-laki dan 87 perempuan, yang terbagi dalam 8 rombongan belajar. Secara acak Gus Ipul mengecek asrama, termasuk ruang makan dan kamar siswa. Ia bahkan sempat mencoba salah satu kasur di kamar asrama putra. “Enak ya, bersih tempatnya,” katanya lantas tersenyum.
SRMA 17 Surakarta merupakan salah satu dari 63 Sekolah Rakyat rintisan yang telah beroperasi pada 14 Juli 2025 lalu. Sementara 37 titik sekolah akan dibuka pada akhir Juli hingga awal Agustus, menjangkau total 100 lokasi. Rinciannya, di Pulau Jawa 48 sekolah, Sumatera 22 sekolah, Sulawesi 15 sekolah, Bali 4 sekolah, Nusa Tenggara 4 sekolah, Kalimantan 4 sekolah, Maluku 4 sekolah, dan Papua 3 sekolah.
Sementara di Wilayah Provinsi Jawa Tengah ada enam lokasi Sekolah Rakyat yang telah beroperasi. Yaitu di Sentra Antasena Magelang, Sentra Magro Laras Pati, Sentra Satria Baturraden, Sentra Terpadu Kartini Temanggung, Sentra Terpadu Prof. Soeharso dan Pusdiklat Pamong Praja Magelang.
Sementara tiga lainnya akan menyusul pada akhir Juli atau awal Agustus 2025 yakni di SDN 4 Balun Blora, Balai Latihan Kerja Wonosobo dan SKB Banjarnegara.
Sumber: kemensos.go.id