Kemitraan Kuat Pemerintah Indonesia dan Papua Nugini Berkomitmen untuk Pembangunan Ekonomi Bersama

SUARAMANADO, Jakarta: Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk membina hubungan bilateral dengan Papua Nugini salah satunya adalah dengan membentuk Joint Task Force untuk berkolaborasi pada aspek teknis dan non-teknis guna memastikan kerja sama berjalan efektif. Melanjutkan kerja sama yang sudah terjalin, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan mengundang Deputy Prime Minister (DPM) Papua Nugini, John Rosso pada Business Meeting antara Republik Indonesia dan Papua Nugini di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) pada Selasa (20/08/2024).

Menghadapi tantangan global dan dinamika ekonomi dunia, Menko Luhut merasa penting bagi Indonesia dan Papua Nugini harus terus berinovasi dan mencari peluang baru yang akan membawa manfaat lebih besar bagi kedua negara terutama di bidang energi, mineral, dan industri pengolahan.

“Meskipun populasi Papua Nugini hanya 50 juta dibandingkan dengan 200 juta kami, sumber daya alamnya sangat kaya. Kami percaya bahwa menjalin kerja sama dengan Papua Nugini bisa sangat menguntungkan. Ada banyak peluang bagi kita untuk bekerja sama, termasuk dalam bidang energi, bahan bakar padat dingin, dan minyak,” ujar Menko Luhut.

Menyetujui hal tersebut, John Rosso merasa Indonesia dan Papua Nugini memiliki banyak kesamaan termasuk perbatasan darat, hubungan masa depan, dan rasa saling percaya. Yakin bahwa kedua negara dapat memanfaatkan sumber daya satu sama lain untuk berkembang bersama.

“Meskipun memiliki perbatasan darat dan banyak kesamaan, negara kita belum sepenuhnya berkolaborasi. Kami telah tekun dalam membangun percakapan ini, dan sekarang kami ingin memperkuat kerja sama kami. Indonesia berkembang pesat dan kami ingin belajar dari pengalaman tersebut,” jelasnya.

Setelah dua kali pertemuan dengan DPM John Rosso, Menko Luhut menyatakan keterbukaan Pemerintah Indonesia untuk menyelenggarakan dialog tingkat tinggi dengan Pemerintah Papua Nugini untuk menyusun dan memprioritaskan area di mana kedua negara dapat berkolaborasi. “Dalam satu atau dua tahun, kita bisa fokus pada dua atau tiga proyek utama,” ucap Menko Luhut.

Sumber: maritim.go.id

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *