SUARAMANADO, Bandung : Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan Rapat Koordinasi Nasional Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Rakornas Parekraf) 2023 harus menjadi momentum untuk kian memperkuat kolaborasi stakeholder parekraf termasuk antar kementerian dan lembaga dalam mengembangkan sektor parekraf di Tanah Air.
Menparekraf Sandiaga dalam sambutannya di pembukaan Rakornas Parekraf 2023 yang berlangsung di The Trans Luxury, Bandung, Jawa Barat, Selasa (12/12/2023), mengatakan Rakornas Parekraf 2023 yang mengusung tema “Indonesia Maju Bersama Parekraf Hijau” diharapkan menjadi ajang untuk memperkuat orkestrasi dan harmonisasi dari seluruh program dan kebijakan kementerian/lembaga.
Hal ini sangat penting sebagai upaya memastikan pencapaian Proyek Strategis Nasional (PSN) 2024 yang sudah tertuang dalam RKP (rancangan kerja pemerintah) tahun 2024.
“Rakornas ini saya harapkan dapat menciptakan sinergi dan kolaborasi antar stakeholder parekraf. Jangan sampai kita kita hanya sekadar berkumpul tapi tidak menghasilkan output. Mari kita saling berko-kreasi dan berkolaborasi. Karena saya yakin kita bisa maju dan mencapai Indonesia Emas 2045 dengan strategi tiga ‘Si’, yaitu inovasi, adaptasi, dan kolaborasi,” katanya.
Melalui penguatan sinergitas dan kolaborasi antar stakeholder parekraf, akan semakin memperkuat sektor parekraf Indonesia dalam mendatangkan kesejahteraan bagi masyarakat Indonesia.
“Banyak masyarakat sekarang yang mengharapkan pariwisata menciptakan peluang dan lapangan kerja, ekonomi kreatif menciptakan kestabilan harga-harga bahan pokok. Sehingga, masyarakat yang mengeluh biaya pangannya melimpah bisa kita solusikan dengan ekonomi kreatif,” ungkap Sandiaga.
Wamenparekraf/Wakabaparekraf Angela Tanoesoedibjo menambahkan, sektor parekraf adalah kunci utama dari penguatan perekonomian Indonesia di masa mendatang. Terlebih saat ini demografi masyarakat Indonesia didominasi oleh masyarakat berusia produktif.
“Ini adalah momentum yang tepat bagi kita untuk memaksimalkan (potensi) usia produktif ini. Di mana masyarakat berusia produktif diharapkan bisa memberikan kontribusi yang maksimal untuk ekonomi dan untuk bangsa,” ujar Angela.
Sehingga, pengembangan sektor parekraf di Indonesia sangatlah penting dalam upaya menciptakan peluang usaha dan lapangan kerja bagi masyarakat berusia produktif di Indonesia.
“Saya yakin parekraf ini adalah peluang (menyejahterakan masyarakat usia produktif),” ungkap Wamenparekraf Angela.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi ad Interim, Erick Thohir yang hadir secara daring, menyampaikan potensi parekraf Indonesia sangatlah besar. Hal ini terlihat dari keberhasilan sektor pariwisata menyumbang Rp705 triliun terhadap perolehan PDB (produk domestik bruto) tahun 2022.
Oleh karena itu, pihaknya bersama Kemenparekraf berkomitmen untuk mendorong dan mempercepat pengembangan sektor parekraf Indonesia, terutama di lima destinasi pariwisata super super prioritas (DPSP). Di antaranya adalah dengan mencantumkan tiga target RPJMN 2024-2029, peningkatan utilisasi 14 airport dari 27 airport sebagai hub internasional, dan menyusun dasar hukum dari Indonesia Tourism Fund yang mencapai angka Rp 2,5 triliun per tahun.
“Kita harus pastikan bahwa pengembangan sektor pariwisata yang masif ini tidak boleh merusak kelestarian lingkungan, kita harus jaga lingkungan hijau di area pengembangan pariwisata kita,” tandas Erick.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengapresiasi kinerja Kemenparekraf dalam memulihkan sektor parekraf Indonesia pascapandemi COVID-19. Sri Mulyani juga mengajak seluruh stakeholder parekraf untuk mengedepankan pengembangan parekraf yang berkualitas dan berkelanjutan karena sektor ini sangat berkaitan dengan isu perubahan iklim.
“Kerentanan Indonesia terhadap perubahan iklim harus menjadikan kita semua waspada dan komitmen terhadap bagaimana mencegah perubahan iklim harus menjadi komitmen kita semua,” ungkap Sri Mulyani.
Rakornas ini dihadiri pejabat-pejabat eselon I dan II di lingkungan Kemenparekraf/Baparekraf, Kepala Badan BPPSDM Kementerian Kelautan dan Perikanan, I Nyoman Radiarta; Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah Kementerian PUPR, Yudha Mediawan; dan perwakilan stakeholder dan asosiasi pelaku parekraf.
Sumber : kemenparekraf.go.id