SUARAMANADO, Jakarta : Presiden Joe Biden membantah Amerika Serikat berniat menggulingkan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Biden mengaku hanya kesal dengan tindakan Putin di Ukraina dan percaya bahwa “orang jahat jangan dibiarkan terus melakukan hal yang jahat.”
“Saya hanya ingin mengekspresikan kekesalan saya. Dia tidak bisa tetap berkuasa, ya seperti, Anda tahu, orang kejam tak harus meneruskan hal-hal kejam lainnya,” kata Biden di Gedung Putih kepada CNN yang dikutip, Selasa (29/3).
Ia kemudian berujar, “Namun itu bukan berarti kami punya kebijakan fundamental untuk melakukan apapun demi menggulingkan Putin.”
Komentar Biden soal Putin itu muncul saat menyampaikan pidato di Warsawa, Polandia, akhir pekan lalu.
“Demi Tuhan, laki-laki ini (Putin) tak bisa tetap berkuasa,” kata Biden waktu itu.
Tak lama setelah pernyataan tersebut, pejabat Gedung Putih segera mengklarifikasi bahwa yang disebut Biden tak bermakna secara tekstual.
“(Maksud Biden) Putin tak bisa diizinkan memperluas kekuasaan di negara tetangganya atau wilayah lain,” jelas pejabat ini.
Sejumlah negara sekutu AS, seperti Jerman dan Prancis juga menyatakan hal serupa. Kanselir Jerman, Olaf Scholz mengaku telah berdiskusi dengan Biden mengenai hal tersebut.
“Itu bukan tujuan NATO, juga bukan Presiden Amerika Serikat (Joe Biden),” kata Scholz.
Sementara itu, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan komentar Biden tak membantu upaya diplomatik lantaran ia sendiri masih terlibat dialog dengan Putin. Namun, dia juga mengatakan tujuan mereka bukan mengganti rezim.
“Tujuan kami untuk menghentikan perang yang diluncurkan Rusia di Ukraina, sembari menghindari perang dan eskalasi (yang meningkat),” ucap Macron.
Sumber : cnnindonesia.com