SUARAMANADO, Lombok: Perhelatan MotoGP di Sirkuit Mandalika menjadi magnet baru bagi wisatawan untuk mengunjungi Lombok, Nusa Tenggara Barat, di mana wisatawan bisa menonton balapan motor sekaligus menikmati bentangan alam yang indah. Tapi, selain pantai dan gunung yang indah, wisatawan juga bisa belajar mengenai kekayaan budaya Lombok yang tidak kalah menarik.
Jika kamu tertarik dengan wisata alam dan budaya sekaligus, Lombok memiliki desa wisata yang menawarkan pengalaman autentik dan khas. Berikut adalah lima desa wisata yang patut dikunjungi di Lombok.
1. Desa Sade
Desa Sade adalah salah satu Desa Adat Suku Sasak, yang merupakan suku asli di Pulau Lombok. Di sini, pengunjung dapat melihat rumah-rumah tradisional dengan atap berbentuk unik, tersusun dari ilalang yang harus diganti setiap 8 tahun sekali. Lantai dari tanah, yang secara berkala dilulur dengan kotoran kerbau atau sapi agar tidak retak-retak dan berdebu. Selain itu, menarik untuk melihat kehidupan sehari-hari masyarakat setempat. Desa ini terkenal dengan kerajinan tenun ikatnya dan teknik pembuatan kain tradisional yang telah diwariskan turun-temurun. Jika kamu menonton MotoGP, Desa Sade wajib masuk dalam daftar kunjungan kamu karena letaknya yang tidak jauh dari Sirkuit Mandalika.
2. Desa Sukarara
Masih di sekitar Lombok tengah dan tidak jauh dari Sirkuit MotoGP Mandalika, kamu bisa mengunjungi Desa Sukarara. Desa wisata ini merupakan pusat kerajinan tenun ikat Lombok. Di sini, pengunjung dapat melihat langsung proses pembuatan tenun ikat, mulai dari menyiapkan benang hingga teknik menenun yang rumit. Jika kamu berkunjung kesini jangan kaget kalau di setiap rumah pasti banyak wanita yang duduk di depan rumah sambil menenun. Menenun adalah kegiatan sehari-hari kaum wanita Desa Sukarara, dan sudah menjadi tradisi mendarah daging bagi wanita penduduk desa. Desa ini juga menawarkan kesempatan untuk membeli kain tenun ikat yang berkualitas tinggi dan menjadi bagian dari upaya pelestarian seni tradisional Lombok.
3. Desa Banyumulek
Di sebelah barat Lombok, tepatnya di Kecamatan Kediri kamu bisa mengunjungi Desa Banyumulek. Desa wisata ini terkenal dengan kerajinan tembikar atau gerabah tradisionalnya. Masyarakat desa ini telah memproduksi gerabah sejak lama, dan pengunjung dapat melihat proses pembuatan kerajinan ini secara langsung. Masyarakat Banyumulek mempertahankan cara-cara tradisional dalam memproduksi gerabah dan menjadi sebuah kearifan lokal yang asli dan lestari. Jika ingin melihat proses pembakaran gerabah, wisatawan disarankan datang pada jam 10 pagi karena pembakaran gerabah dimulai pada jam 11 sampai selesai. Kamu juga bisa membeli produk jadi gerabah dari desa ini sebagai oleh-oleh, lho!
4. Desa Tetebatu
Gunung Rinjani juga menjadi destinasi populer di Lombok. Nah, di kaki Gunung Rinjani dengan ketinggian 700 MDPL, ada Desa Wisata Tetebatu yang menawarkan pemandangan alam, termasuk sawah bertingkat dan hutan tropis. Desa ini merupakan tempat yang ideal untuk trekking dan menikmati keindahan alam. Pengunjung juga dapat berinteraksi dengan petani lokal dan belajar tentang cara tradisional bertani padi serta membuat kopi khas Lombok. Desa ini merupakan salah satu Desa yang mewakili Indonesia di ajang World Best Tourism Village UNWTO 2021.
5. Desa Senaru
Desa Senaru merupakan pintu gerbang menuju Taman Nasional Gunung Rinjani yang lokasinya berada di sebelah utara Lombok. Selain menjadi lokasi awal pendakian Gunung Rinjani, desa ini juga menawarkan keindahan alam yang memukau, termasuk air terjun Tiu Kelep dan Sendang Gile, yang airnya bersumber dari Danau Segara Anak. Di sini, Pengunjung dapat menikmati udara segar pegunungan dan berinteraksi dengan masyarakat setempat yang ramah. Wisatawan juga bisa menyaksikan Kampung Tradisional Senaru yang merupakan salah satu rumah adat paling tua di Lombok. Rumah adat itu terbuat dari atap rumbia, pagar bedek, dan beralas tanah liat.
Itu dia daftar desa wisata yang bisa kamu kunjungi untuk mengisi kegiatan selain menonton MotoGP di Mandalika. Mengunjungi desa-desa ini akan memberikan pengalaman yang tak terlupakan dan memperkaya pengetahuan tentang kehidupan masyarakat Lombok.
Sumber: kemenparekraf.go.id