SUARAMANADO, Jakarta : Pendidikan dan Pelatihan Kekarantinaan Kesehatan Tahun 2022 yang diikuti sebanyak 120 peserta perwakilan dari KKP Kelas I, II, III, IV serta dinas kesehatan di seluruh Indonesia secara resmi telah selesai dilaksanakan.
Tutup Pelatihan Kekarantinaan 2022, Menkes Harapkan Terwujudnya Transformasi SDM Kesehatan
Upacara penutupan dipimpin langsung oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di Resimen Induk Daerah Militer (Rindam) Jaya TNI Angkatan Darat, Jakarta Timur pada Kamis (28/7) yang ditandai dengan pemasangan lencana pada 4 perwakilan peserta.
Menkes menyebutkan bahwa perang di masa yang akan datang bukan lagi perang antara manusia dengan manusia tapi juga bisa manusia dengan makhluk lain yang disebut virus. Hal ini merupakan refleksi dari munculnya penyakit infeksi emerging COVID-19 yang telah menyebabkan kematian global sebanyak 6,4 juta jiwa dalam kurun waktu hampir 3 Tahun.
Saat dunia fokus pada penanganan pandemi COVID-19, pada saat yang sama muncul penyakit infeksi emerging seperti Hepatitis Akut dan Monkeypox yang berpotensi menyebabkan Kegawatdaruratan Kesehatan Masyarakat (KKM).
Menurut Menkes, pelatihan kekarantinaan menjadi momentum penting untuk meningkatkan kapasitas SDM Kesehatan dalam upaya cegah tangkal penyakit yang berpotensi menyebabkan PHEIC. Inilah wujud nyata dari transformasi sistem ketahanan kesehatan yang merupakan pilar ke tiga transformasi sistem kesehatan Kementerian Kesehatan.
”Perang yang baru sudah membunuh jutaan masyarakat di dunia. Kita lawan dengan memperkuat upaya pencegahan, kesiapsiagaan dan respons terhadap pandemi. Kita belajar bagaimana meningkatkan teknik-teknik Surveilans, penggunaan alat-alat lab kesehatan dan penyiapan RS merawat yang sakit,” kata Menkes.
Dikatakan Menkes, berperang melawan virus tak bisa dilakukan oleh pemerintah sendiri. Diperlukan dukungan lintas sektor termasuk swasta hingga masyarakat agar sistem kesehatan lebih kuat dan tangguh.
”Pelatihan ini adalah momentum untuk menggalang dukungan dan kekuatan dalam menghadapi musuh yang tidak terlihat tadi. Jadi kalau ada perang, kita semua sudah siap dan tahu tugasnya yakni melindungi seluruh masyarakat Indonesia,” ujar Menkes.
Dengan selesainya pelatihan kekarantinaan ini, Menkes berharap berbagai materi pembelajaran yang telah diterima selama pelatihan di Rindam Jaya maupun BBPK Ciloto, nantinya dapat diimplementasikan secara nyata baik untuk peningkatan kapasitas diri maupun kepentingan organisasi masing-masing peserta.
”Semua perorangan menghadapi musuh membutuhkan energi yang luar biasa. Semakin kita yakin dan percaya bahwa peran yang kita lakukan bertujuan baik, semakin kuat energi kita dalam menghadapi bencana kesehatan. Itu kenapa teman-teman Kemenkes dilatih memperkuat jiwa korsa untuk membela negara di sektor kesehatan. Saya ucapkan selamat dan terima kasih,” tutup Menkes.
Sumber : kemkes.go.id