SUARAMANADO, Jakarta: Menteri Koordinator Bidang Pembagunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengapresiasi kinerja jajaran pimpinan daerah Regional I Sumatra yang telah berupaya keras dalam melakukan percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem.
Hal itu disampaikan saat “Rapat Koordinasi Regional 1 Sumatra dalam Upaya Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem Tahun 2024” yang digelar oleh Kemenko PMK di Jakarta, pada Senin (5/8/2024).
“Saya mengapresiasi jajaran pimpinan daerah Regional I Sumatra dalam penanganan kemiskinan ekstrem. Alhamdulillah berdasarkan data BPS Maret 2024, kemiskinan ekstrem kita berada di posisi 0,83. Ini tentu bukan hanya kerja Kemenko PMK, tetapi kerja para pimpinan daerah dan seluruh masyarakat, kementerian dan lembaga sehingga kita bisa mencapai target di bawah satu persen,” ujar Muhadjir.
Muhadjir menyampaikan, untuk terus menembus target penghapusan kemiskinan ekstrem hingga mendekati nol persen, pemerintah daerah harus cermat memperhatikan data sasaran melalui verifikasi dan validasi secara berkala yang disesuaikan dengan perkembangan kondisi masyarakatnya.
“Salah satu kelemahan yang perlu mendapat perhatian dari pemerintah daerah yaitu data sasaran yang perlu terus ditajamkan karena masih ada exclusion error dan inclusion error. Ini satu kendala utama ketika melakukan intervensi kebijakan,” terang Muhadjir.
Selain meminta kepala daerah untuk berkesinambungan melakukan perbaikan data sasaran, Muhadjir juga meminta pimpinan daerah untuk menyajikan data kemiskinan ekstrem sesuai kondisi lapangan untuk mempermudah Kemenko PMK mengambil langkah intervensi bersama kementerian dan lembaga teknis terkait.
“Saya mohon Pak Bupati, Pak Gubernur mengecek betul (data sasaran). Sehingga cita-cita kita mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dapat tercapai. Dan mudah-mudahan ini akan menjadi pola yang terus berkelanjutan,” kata Muhadjir.
Berdasarkan paparan yang disampaikan oleh masing-masing pimpinan daerah, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial Kemenko PMK Nunung Nuryartono mengidentifikasi, terdapat dua poin utama yang perlu diperhatikan dalam melakukan intervensi ke depan, yaitu wilayah pesisir yang menyasar masyarakat nelayan serta sektor pertanian dan perkebunan yang akan menargetkan masyarakat petani.
“Kita lihat beberapa provinsi sudah berada di bawah rata-rata nasional. Kita petakan wilayah pesisir menjadi salah satu hotspot, dan wilayah yang menghasilkan komoditas pertanian bisa dilakukan upaya untuk meningkatkan nilai tambah, tidak hanya mengekspor bahan mentah, seperti kopi, karet, dan sebagiannya, yang diharapkan bisa menyerap angkatan kerja,” jelas Nunung.
Hadir memaparkan capaian program penghapusan kemiskinan ekstrem Regional I Sumatra, diantaranya Pj. Gubernur Aceh Bustami Hamzah, Pj. Gubernur Sumatra Utara Agus Fatoni, Gubernur Provinsi Riau SF. Haryanto, Gubernur Provinsi Jambi Al Haris, Pj. Gubernur Sumatra Selatan Elen Setiadi, dan Gubernur Sumatra Barat Mahyeldi Ansharullah.
Sementara turut memberikan tanggapan dan paparan, Direktur Jenderal Bina Bangda Kemendagri Restuardy Daud, Staf Ahli Bidang Pengeluaran Negara Kemenkeu Sudarto, Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Mohammad Zainal Fatah, serta Sekretaris Jenderal Kementerian Desa PDTT Taufik Madjid.
Sumber: kemenkopmk.go.id