Menteri Ekraf Jajaki Kolaborasi dengan Peruri, Aktivasi Creative Hub Buka Lapangan Kerja

SUARAMANADO, Jakarta: Kementerian Ekonomi Kreatif (Kementerian Ekraf) menjajaki kolaborasi dengan Peruri. Menteri Ekraf Teuku Riefky Harsya mengatakan aktivasi creative hub bisa dilakukan sekaligus menciptakan lapangan kerja baru.

“Kementerian Ekraf bersama Peruri bisa merancang creative hub dan aktivasi kolaborasi kreatif yang mampu mendukung pertumbuhan pegiat ekraf. Dengan demikian kita bisa menciptakan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong hilirisasi, dan memberi kenaikan nilai tambah bagi masyarakat,” ucap Menteri Ekraf Teuku Riefky ketika menerima kunjungan Direktur Peruri Dwina Septiani Wijaya beserta jajaran di Gedung Autograph Tower, Thamrin Nine, Jakarta pada Selasa, 29 Juli 2025.

Peran Peruri dalam menghadirkan creative hub dan pusat kegiatan komunitas yang inovatif telah terbukti saat berhasil lakukan optimalisasi aset dari Gudang Peruri menjadi M Bloc Space. Menteri Ekraf Teuku Riefky menekankan penyediaan creative hub akan memunculkan kolaborasi melalui pendekatan hexahelix sebagai bentuk penguatan ekosistem ekonomi kreatif yang sesuai dengan arah kebijakan ekraf berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045.

“Apalagi Peruri sebetulnya sudah punya core competency dalam hal autentikasi,” ujar Menteri Ekraf Teuku Riefky.

Menteri Ekraf Teuku Riefky juga memaparkan filosofi Kementerian Ekraf yang diharapkan bisa mengorkestrasikan ekonomi kreatif sebagai mesin baru pertumbuhan ekonomi. Apalagi Kementerian Ekraf sudah memiliki 8 program unggulan ASTA EKRAF seperti Ekraf Data, Ekraf Bijak, Talenta Ekraf, Infra Ekraf, Sinergi Ekraf, Pasar Ekraf, Dana Ekraf, dan Ekraf Kaya.

“Pendekatan kolaborasi hexahelix akan terus digencarkan karena Kementerian Ekraf sudah punya mitra lebih dari 160 asosiasi dan komunitas yang saling terhubung. Kita bisa memunculkan suatu bentuk Intellectual Property (IP) karakter yang punya hak kekayaan intelektual sehingga industri kreatif bisa disokong hilirisasinya. Ketika hilirisasi terjadi, komersialisasi semakin baik dan daya saing para pegiat ekraf makin kompetitif,” ungkap Menteri Ekraf Teuku Riefky.

Oleh karena itu, salah satu bentuk untuk akselerasi IP lokal yaitu dengan autentikasi dan aktivasi pada creative hub yang dimiliki Peruri. Staf Khusus Menteri Bidang Isu Strategis dan Antar Lembaga Rian Syaf juga menambahkan tantangan-tantangan dalam industri kreatif harus memiliki nilai tambah dan daya saing.

“Gap atau tantangan paling besar yang terjadi saat ini yaitu cultural impact tidak berbanding lurus dengan economic return. Kata kunci untuk memunculkan semua hal-hal kreatif dari IP lokal yaitu autentikasi supaya awareness terhadap kekayaan intelektual bisa lebih autentik. Kementerian Ekraf bisa menjadi konektor terhadap Peruri dalam hal transformasi digital nantinya,” imbuh Rian Syaf.

Sebenarnya Peruri mengembang tanggung jawab yang diberi kewenangan oleh pemerintah untuk mencetak uang rupiah dan dokumen penting lain milik negara. Seiring dengan perkembangan teknologi, Peruri menyadari harus melakukan transformasi digital dan punya passion untuk menjaga sistem keuangan sebagai prasyarat bagi pertumbuhan subsektor ekonomi kreatif.

“Paparan yang luar biasa mengenai strategi pengembangan ekonomi kreatif yang sangat komprehensif dan terstruktur sehingga kita punya cita-cita bersama untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan sumber daya dan konten yang sangat kaya. Fokus Kementerian Ekraf untuk me-monetize dan menjadi akselerator tentu memberi kepercayaan diri bagi Peruri supaya bisa berkolaborasi melalui transformasi digital dan perlindungan terhadap IP. Sebab Peruri memiliki produk dan creative hub yang memang bisa dimanfaatkan untuk mendukung perkembangan ekosistem ekonomi kreatif,” jelas Dwina Septiani Wijaya.

Sumber: ekraf.go.id

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *