SUARAMANADO, Labuan Bajo: PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) kembali menunjukkan komitmennya terhadap kelestarian lingkungan melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
Dalam rangka mendukung pelestarian ekosistem laut, perusahaan pelat merah ini menyerahkan 30 unit media tanam terumbu karang yang langsung ditanam di perairan Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, pada Kamis (22/5).
Kegiatan pelestarian ini merupakan hasil kolaborasi antara ASDP dan Perkumpulan Bakti Tunas Negeri, sebuah komunitas yang bergerak di bidang konservasi lingkungan dan pemberdayaan masyarakat pesisir.
Seremoni penyerahan bantuan sekaligus penanaman terumbu karang dilakukan secara simbolis di pesisir Labuan Bajo, kawasan yang kini menjadi destinasi pariwisata super prioritas nasional.
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Heru Widodo, menyatakan bahwa inisiatif ini merupakan bagian dari strategi keberlanjutan perusahaan.
“Sebagai BUMN yang beroperasi di sektor transportasi penyeberangan, ASDP tidak hanya fokus pada aspek ekonomi dan layanan publik, tetapi juga berperan aktif dalam menjaga keseimbangan alam, terutama di wilayah pesisir yang menjadi titik vital operasional kami,” ujar Heru.
Ia menekankan pentingnya peran terumbu karang sebagai habitat bagi ribuan spesies laut, pelindung garis pantai, dan sumber penghidupan bagi masyarakat pesisir.
Menurutnya, pemulihan ekosistem bawah laut harus dilakukan secara berkelanjutan dan melibatkan berbagai pihak, termasuk korporasi, komunitas, serta masyarakat luas.
Labuan Bajo sendiri dikenal sebagai surga bawah laut yang menjadi daya tarik wisata bahari internasional.
Namun, pesatnya perkembangan pariwisata dan aktivitas manusia telah memicu kerusakan ekosistem laut.
Melalui bantuan media tanam ini, ASDP berharap rehabilitasi terumbu karang dapat dipercepat, sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya konservasi laut.
Upaya ini juga sejalan dengan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya poin ke-13 tentang Penanganan Perubahan Iklim dan poin ke-14 tentang Ekosistem Lautan.
Sebelumnya, ASDP telah menunjukkan peran aktif dalam pelestarian ekosistem laut melalui penanaman 5.000 pohon mangrove di wilayah Tangerang dan Lombok Timur.
Aksi ini berhasil menyerap emisi karbon sebesar 1.116 ton CO₂ ekuivalen (tCO₂e) serta memulihkan habitat alami di kawasan pesisir.
Program TJSL ASDP sendiri dirancang untuk mendukung tiga pilar utama keberlanjutan: sosial, ekonomi, dan lingkungan.
Fokus terhadap aspek lingkungan menjadi prioritas utama demi menciptakan nilai tambah jangka panjang, tak hanya bagi perusahaan, tetapi juga komunitas lokal dan generasi mendatang.
“Melalui inisiatif ini, kami ingin mendorong kesadaran kolektif bahwa menjaga laut bukan semata-mata tugas pemerintah atau aktivis lingkungan, tapi tanggung jawab kita semua.
“Apa yang kita lakukan hari ini mungkin kecil, tapi jika terus dilakukan secara konsisten dan melibatkan banyak pihak, dampaknya akan luar biasa,” ujar Heru menambahkan.
ASDP optimistis bahwa sinergi bersama komunitas lingkungan seperti Bakti Tunas Negeri dapat menjadi model kolaborasi yang efektif.
Ke depan, perusahaan berkomitmen untuk terus memperluas kontribusi lingkungan di berbagai wilayah operasional, termasuk kawasan terpencil dan strategis di Indonesia.
Sumber: kabarbumn.com